Pages

Saturday, April 17, 2010

Pusat Primata Terbesar di Dunia ada di Indonesia















Tahukah bahwa Indonesia memiliki pusat primata terbesar di dunia? Terletak di dalam kompleks kebun binatang Ragunan bernama Pusat Primata Schumutzer,
pusat Primata Schmutzer ini diresmikan dan dibuka untuk umum pada 10 Agustus 2002. Luas keseluruhan pusat primata ini mencapai 13 hektar dan seluruh biaya pembangunan serta operasionalnya berasal dari pecinta satwa yaitu almarhum Tuc Schmutzer dan Yayasan Gibbon.

Pusat Primata Schmutzer terletak menyatu di dalam kebun binatang Ragunan, yang telah menjadi ikon wisata di kawasan Jakarta Selatan. Seperti juga Kebun Binatang San Diego, kehidupan primata di Schmutzer di rancang seperti kehidupan alam bebas binatangnya (tanpa kandang), contohnya kandang Gorila dan Orang utan. Desain yang apik ini memang seringkali mengundang decak kagum dari pengunjungnya. Seperti juga Kebun Binatang San Diego, kehidupan primata di Schmutzer di rancang seperti kehidupan alam bebas binatangnya (tanpa kandang), contohnya kandang Gorila dan Orang utan. Tempat untuk pengunjung disediakan minimum, seperti jalan setapak, arena bermain dan belajar atau masuk gua, dan tempat tinggal binatang diusahakan maksimum (dalam luas).

Hewan-hewan di Pusat Primata Schmutzer adalah hewan-hewan yang akan dikembalikan ke habitat aslinya, dan tidak untuk dipelihara di Pusat Primata Schmutzer secara permanen. Oleh karena itu, Pusat Primata Schmutzer ini memang layak disebut sebagai pusat edukasi bagi peneliti dan masyarakat. Juga sebagai konservasi primata terbaik di Indonesia, bahkan kualitasnya ini telah diakui sebagai pusat primata terbesar di dunia yang letaknya di tengah kota besar. Tidak perlu lagi pergi jauh - jauh ke Leipzig, Jerman untuk mengunjungi pusat primata terbesar di dunia dengan luas 4,5 hektar kala itu. Namun sekarang Pusat Primata Schmutzer adalah yang terbesar dengan luasnya yang mencapai 13 hektar dan baru terpakai 6,5 hektar.

Pintu masuk Pusat Primata Schmutzer berbentuk kubah dan pengunjung harus menaiki tangga ke lantai dua untuk mencapai area ini. Memasuki gedung ini, pengunjung langsung disambut dengan patung gorilla yang dibuat benar-benar dalam ukuran aslinya. Di kiri kanannya terdapat panel-panel yang berisi informasi primata dunia, dengan bahasa yang sederhana dan sangat edukatif, sehingga mudah dimengerti pengunjung.

Setelah melewati pintu utama, pengunjung akan segera memasuki Waving Gallery, yakni semacam terowongan panjang dengan atap kanopi yang transparan dan terus memanjang sampai ke belakang. Dengan atap kanopi transparan inilah pengunjung dapat mulai menyaksikan kehidupan Gorilla Hitam Afrika yang ada dibawahnya (ground level). Gorilla memang bukan primata asli Indonesia. Gorilla-gorilla di Pusat Primata Schmutzer adalah jenis Gorilla dataran rendah barat. Makanan utamanya adalah buah-buahan dan daun-daunan. Berkat reputasi dan fasilitas terbaik yang dimiliki Pusat Primata Schmutzer, maka mereka mendapat kepercayaan untuk memelihara Gorila ini dengan tujuan penangkaran dan diteliti.

Waving Gallery benar-benar bisa membuat para pengunjung betah berlama-lama berdiam diri di sana. Kalau sudah puas, perjalanan bisa diteruskan. Di ujung terowongan ini, pengunjung bisa menuruni tangga ke bagian ground level. Dari sinilah, pengunjung berkesempatan melihat lokasi kandang Gorilla dalam posisi yang sejajar dengan pandangan mata.

Di Pusat Primata Schmutzer terdapat 4 ekor Gorilla yang didatangkan dari Canterburry Zoo, di Inggris. Dari sekitar kandang Gorilla terdapat beberapa jalan menyamping melewati rerimbunan dahan pohon lebat untuk sampai ke kandang penangkaran primata asli Indonesia seperti Orang Utan, Owa Kalimantan, Owa Jawa Abu-abu yang merupkan spesies yang sangat langka, Siamang dan beberapa lainnya.

Pukul 15.00, pengunjung dapat menyaksikan atraksi memberi makan pada primata yang hidup disini. Aktifitas memberi makan ini merupakan salah satu pertunjukan favorit bagi pengunjung. Dari sini mereka bisa melihat secara langsung bagaimana tingkah laku para primata tersebut ketika memburu makanan yang diberikan kepadanya. Komposisi makanan untuk primata ini terlihat cukup beragam. Terdiri dari aneka macam buah seperti kubis segar, pisang, manggis, buah bit merah, apel dan banyak lagi yang lain.

Taman rekreasi ini kini semakin lengkap dengan dibangunnya tambahan fasilitas petualangan seperti rumah pohon yang dapat dicapai dengan tangga kayu dan jembatan gantung yang terentang dari pohon ke pohon. Juga terdapat gua dan menara rahasia yang tersembunyi yang menjadi arena pengamatan tersembunyi ke kandang binatang. Pusat Primata Schmutzer juga memiliki museum, perpustakaan dan teater bioskop kecil tentang primata di Indonesia dan dunia. Kondisi lingkungan di Pusat Primata Schmutzer ini sangat bersih. Pemeriksaan akan hal ini sangatlah ketat. Tempat penitipan barangnya aman dan rapi. Pengunjung diperiksa sebelum masuk, bahkan permen pun akan disita di tempat penitipan barang. Air minum disediakan gratis di dalam taman dengan adanya pancuran air minum di setiap titik titik tertentu di kebun binatang. Selain binatang yang terawat, semua tumbuhan di Schmutzer diberi papan nama berdasarkan nama latinnya untuk keterangan pengunjung. (Wta/08)

Sumber: dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment